Halaman

Pembangunan 2012

Pembangunan asrama dan ruang belajar baru Pondok Pesantren Al-Qosimiyyah sedang dalam proses..

Studi Banding

Studi banding dan silaturrahim di sebuah pesantren di daerah Padang.

Maulid

Peringatan Maulid Nabi Muhammad dan haflah akhirus sanah tahun ajaran 2011-2012.

Juara Tahfidz

Penyerahan. piala, penghargaan dan beasiswa oleh Donatur (Dr. dr. Aji Hoesodo) kepada santri dengan hafalan terbaik.

Santri Baru

Santri baru bersama ustadz pengajar dan KH. Muhammad Munawwir Al-Qosimi (Pengasuh).

Senin, 31 Desember 2012

Fenomena pergantian tahun


Artikel Admin—Segenap penduduk dunia tadi malam telah merayakan pergantian tahun Masehi dari 2012 menuju 2013, tak terkecuali kebanyakan umat Islam di Indonesia. Di tengah hiruk-pikuk masyarakat menyambutnya, ada banyak pemuda-pemuda yang rupanya tak begitu peduli dengan malam pergantian tahun. 
Adalah Qomaruddin, pemuda asal Pontianak, Kalimantan Barat yang merantau ke Jakarta sejak beberapa tahun lalu ini mengaku tidak punya tradisi memperingati malam pergantian tahun. Menurutnya, menganggap tahun kapan pun itu sama saja.
“Yang penting memperbaharui iman kita. Itu saja intinya,” ujarnya saat bincang-bincang dengan kami pada sela-sela waktu senggangnya di Polonia, Jakarta Timur, Senin (31/12/2012).
Menurut Qomaruddin, pergantian tahun tak layak dirayakan. Apalagi jika digelar acara besar-besaran semisal dengan festival dan lain sebagainya. Karena itu, menurut pemuda berusia 24 tahun ini, pemerintah dinilai tak sepatutnya menghabiskan anggaran besar-besar untuk menyambut Tahun Baru. Lebih baik uangnya digunakan untuk rakyat miskin.
“Itu kan pemerintah mengeluarkan uang. Lebih baik dana itu dipakai untuk rakyat jelata yang lebih memerlukan,” ujarnya lagi.
Lebih jauh, Qomaruddin menganggap acara seperti Jakarta Night Festival yang digelar Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang akan dihelat nanti ini hanya membuang-buang uang rakyat.
“Itu kan secara tidak langsung mendzolimi rakyat, karena itu uang rakyat,” tambahnya.
Dia juga dianggap festival itu lebih banyak mudharat (kerugian) nya ketimbang manfaatnya. Karena pada acara-acara seperti itu, imbuhnya, bercampur baur antara laki-laki dan wanita.
Dari Surabaya, suara serupa dilontarkan Mujaddid Abdul Majid, 24 tahun. Alumni Sekolah Tinggi Agama Islam Luqman Al-Hakim (STAIL) yang biasa disapa Jaddid ini juga mengaku tak ada hal spesial untuk merayakan kedatangan tahun 2013.
“Emang kenapa tahun baru? Mau nggak mau dia pasti lewat, kan? Terus, masalahnya di mana? Sama aja seperti biasa,” ujarnya kepada media ini secara terpisah.
Menurut Jadid, perpindahan tahun baginya  justru untuk motivasi diri, bukan untuk hura-hura.
“Artinya, kita menyadari bahwa bertambahnya tahun itu berarti dunia akan semakin tua,” imbuhnya.
Sementara Furqon, mahasiswa sebuah perguruan tinggi di Sukabumi, Jawa Barat kepada mengaku juga tak begitu peduli dengan pergantian tahun.
“Biarkan mereka yang merayakannya. Cuma yang aku tahu,  ada istilah, ‘Man tasyabbaha biqoumin, fahua minhum,” katanya, sembari mengutip sebuah Hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wassalam yang menjelaskan bahwa barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka ia termasuk dalam golongan mereka.
Dunia Maya 
Sikap anak-anak muda Indonesia yang menolak perayaan Tahun Baru dengan hura-hura juga diekspresikan melalui jejaring sosial, semisal Facebook (FB) dan Twitter.
“Bismillah... bagi semua umat Muslim yang masih menjunjung nilai-nilai akidah, maka disarankan tuk tidak terlalu bergegap gempita dengan perginya tahun (2012) Masehi. Namun, bagi yang tetap latah tuk ikut merayakan dengan berbagai pesta pora, hura-hura dan kegiatan mubazir lainnya yang tiada manfaat, maka kami turut mendoakan semoga Anda mendapat hidayah,” tulis Mohammad Irwan Nellson dalam status FB-nya.
Demikian pula dengan pemilik akun FB bernama Muhajir Ansor, asal Batam, Kepulauan Riau. Dalam komentarnya di status FB kawannya, Muhajir sependapat dengan Irwan.
“Jangan ada yang coba-coba tuk merayakannya, terkhusus bagi kita yang mengaku umat Rasulullah,” tulisnya.
Akun FB bernama Mukarromah Amin Mahmud Piaarra dengan alamat di Melak, Kutai Barat, Kalimantan Timur bahkan berpendapat, tahun baru Masehi tidak lebih istimewa dibanding tahun baru Hijriah.
“Biasa aja, kan tahun baru kita (umat Islam, red) dah liwwat (lewat),” tulisnya.
Solusi Anak Muda
Umumnya anak-anak muda ini berharap, malam Tahun Baru 2013 yang akan berlangsung pada Senin hingga Selasa dinihari nanti, diisi dengan hal-hal positif saja. Menurut Qomaruddin, acara-acara seperti muhasabah bersama atau tabligh akbar pada malam tahun baru lebih baik ketimbang mengikuti festival yang tidak islami.
Dia sendiri, mengaku ogah keluar malam-malam sekedar untuk bersenang-senang seperti kebanyakan pemuda-pemudi lainnya.
“Saya nggak  pernah ke mana-mana (merayakan pergantian tahun). Di rumah saja kalau malam tahun baru,” jelas bujang yang pernah mengenyam pendidikan di Sekolah Tinggi Ilmu Syariah (STIS) Hidayatullah Balikpapan ini.
“Tapi kita bisa melihat, lebih banyak mana (yang) pergi Tabligh Akbar atau ke (tempat) hibur-hiburan gitu,” pungkasnya.
Walau begitu, Shiddiq Junihardin, mahasiswa Lembaga Ilmu Pengetahuan Islam dan Arab (LIPIA) Jakarta mengakui, tren perayaan malam Tahun Baru susah untuk dihindari. Menurutnya, itu sudah menjadi budaya yang mendarah daging.
Solusinya untuk menghindari hura-hura nanti malam, Shiddiq memilih berdiam di kos-kosannya di bilangan Pasar Minggu, Jakarta Selatan.
“Mending main futsal daripada hura-hura,” kelakarnya. 
Hal senada Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Cholil Ridwan memberi solusi. Dia mengharapkan anak-anak muda Muslim diikutkan dalam acara positif agar terhindar dari kegiatan negatif di malam Tahun Baru.
“Seperti mabit atau ceramah tengah malam dan sebagainya,” katanya secara terpisah.*

Nisan Romawi Berusia Ribuan Tahun di Makam Muslim


Hidayatullah.com—Sebuah nisan dari zaman Romawi ditemukan di makam seorang hakim Muslim, di halaman sebuah masjid yang terletak di desa Kadi distrik Taskopru Provinsi Kastamonu dekat Laut Hitam, lapor Hurriyet DailySelasa (1/1/2013).
Batu nisan yang pecah menjadi tiga bagian itu diperkirakan para arkeolog berusia 1.800 tahun. Pemeriksaan atas tulisan yang tercantum di dalamnya menunjukkan bahwa batu nisan tersebut milik seorang wanita Romawi yang meninggal dunia tahun 213 Masehi. Pada masa itu, Pempiopolis adalah ibukota dari negara Paflagonia.
“Aku adalah Julia, ibumu. Aku bangga mengenangmu. Aku Loullos, putramu. Engkau kusayangi dengan setulus hati. Engkau dipanggil ibu ketika hidup. Sekarang engkau tiada, kenanganmu tidak akan pernah terlupakan,” bunyi teks yang terbaca dari nisan itu.*

MUTIARA ISLAM TERBARU 2012



  • “Waspadalah terhadap tiga orang: pengkhianat, pelaku zalim, dan pengadu domba. Sebab, seorang yang berkhianat demi dirimu, ia akan berkhianat terhadapmu dan seorang yang berbuat zalim demi dirimu, ia akan berbuat zalim terhadapmu. Juga seorang yang mengadu domba demi dirimu, ia pun akan melakukan hal yang sama terhadapmu.”
  • “Tiga manusia adalah sumber kebaikan: manusia yang mengutamakan diam (tidak banyak bicara), manusia yang tidak melakukan ancaman, dan manusia yang banyak berzikir kepada Allah.”
  • “Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu’.” Salah seorang bertanya kepada Imam, “Apakah tanda-tanda tawadhu’ itu?” Beliau menjawab, “Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran.”
  • Seorang laki-laki seringkali mendatangi Imam Ja‘far as, kemudian dia tidak pernah lagi datang. Tatkala Imam as menanyakan keadaannya, seseorang menjawab dengan nada sinis, “Dia seorang penggali sumur.” Imam as membalasnya, “Hakekat seorang lelaki ada pada akal budinya, kehormatannya ada pada agamanya, kemuliannya ada pada ketakwaannya, dan semua manusia sama-sama sebagai Bani Adam.”
  •  “Hati-hatilah terhadap orang yang teraniaya, karena doanya akan terangkat sampai ke langit.”
  • “Ulama adalah kepercayaan para rasul. Dan bila kau temukan mereka telah percaya pada penguasa, maka curigailah ketakwaan mereka.”
  •  “Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”
  •  “Kuwasiatkan lima hal kepadamu: (1) jika engkau dizalimi, jangan berbuat zalim, (2) jika mereka mengkhianatimu, janganlah engkau berkhianat, (3) jika engkau dianggap pembohong, janganlah marah, (4) jika engkau dipuji, janganlah gembira, dan (5) jika engkau dicela, kontrollah dirimu”.
  •  “Alangkah mungkin orang yang tamak kepada dunia akan mendapatkannya di dunia. Akan tetapi, ketika ia mendapatkan seluruhnya, dunia itu akan menjadi bala` baginya dan ia menjadi sengsara karenanya. Dan alangkah mungkin seorang membenci urusan akhirat. Akan tetapi, ia dapat menggapainya kemudian dan ia hidup bahagia karenanya”.
  • “Tiada keutamaan seperti jihad dan tiada jihad seperti menentang hawa nafsu”.
  • “Ambillah nasihat baik dari orang yang mengucapkannya meskipun ia tidak mengamalkannya”. 
  • “(Jika sesuatu digabung dengan yang lain), tidak ada gabungan yang lebih indah dari kesabaran yang digabung dengan ilmu”.
  •  “Kesempurnaan yang paling sempurna adalah tafakkuh (mendalami) agama, sabar menghadapi musibah dan ekonomis dalam mengeluarkan biaya hidup”.
  • “Tiga hal adalah kemuliaan dunia dan akhirat: memaafkan orang yang menzalimimu, menyambung tali persaudaraan terhadap orang yang memutuskannya, dan sabar ketika engkau diperlakukan sebagai orang bodoh”.
  • “Sesungguhnya Allah membenci seseorang yang meminta-minta kepada orang lain berkenaan dengan kebutuhannya, dan menyukai hal itu (jika ia meminta kepada)-Nya. Sesungguhnya Ia suka untuk diminta setiap yang dimiliki-Nya”.
  • “Seorang alim yang dapat dimanfaatkan ilmunya lebih utama dari tujuh puluh ribu ‘abid”.
  •  “Seorang hamba bisa dikatakan alim jika ia tidak iri kepada orang yang berada di atasnya dan tidak menghina orang yang berada di bawahnya”.
  •  “Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”.
  • “Janganlah malas dan suka marah, karena keduanya adalah kunci segala keburukan. Barang siapa yang malas, ia tidak akan dapat melaksanakan hak (orang lain), dan barang siapa yang suka marah, maka ia tidak akan sabar mengemban kebenaran”.
  • “Orang yang paling menyesal di hari kiamat adalah orang yang berbicara keadilan dan ia sendiri tidak melaksanakannya”.
  • “Silaturahmi dapat membersihkan amalan, memperbanyak harta, menghindarkan bala`, mempermudah hisab (di hari kiamat) dan menunda ajal tiba”.
  • “Ucapkanlah kepada orang lain kata-kata terbaik yang kalian senang jika mereka mengatakan itu kepadamu”.
  • “Allah akan memberikan hadiah bala` kepada hamba-Nya yang mukmin sebagaimana orang yang bepergian akan selalu membawa hadiah bagi keluarganya, dan menjaganya dari (godaan) dunia sebagaimana seorang dokter menjaga orang yang sakit”.
  • “Bersikaplah wara’, berusahalah selalu, jujurlah, dan berikanlah amanat kepada orangnya, baik ia adalah orang baik maupun orang fasik. Seandainya pembunuh Ali bin Abi Thalib a.s. menitipkan amanat kepadaku, niscaya akan kuberikan kepadanya”.
  •  “Ghibah adalah engkau membicarakan aib (yang dimiliki oleh saudaramu) yang Allah telah menutupnya (sehingga tidak diketahui oleh orang lain), dan menuduh adalah engkau membicarakan aib yang tidak dimiliki olehnya”.
  • “Allah membenci pencela yang tidak memiliki harga diri”.
  •  “(Engkau dapat dikatakan rendah hati jika) engkau rela duduk di sebuah majelis yang lebih rendah dari kedudukanmu, mengucapkan salam kepada orang yang kau jumpai, dan menghindari debat meskipun engkau benar”.
  • “Ibadah yang terbaik adalah menjaga perut dan kemaluan”.
  • “Tidak akan bermaksiat kepada Allah orang yang mengenal-Nya”.
  • “Ketika Allah menciptakan akal, Ia berfirman kepadanya: “Kemarilah!” Ia pun menghadap. Ia berfirman kembali: “Mundurlah!” Ia pun mundur. Kemudian Ia berfirman: “Demi kemuliaan dan keagungan-Ku, Aku tidak pernah menciptakan makhluk yang lebih Kucintai darimu, dan Aku tidak akan menyempurnakanmu kecuali bagi orang yang Kucintai. Semua perintah, larangan, siksa dan pahala-Ku tertuju kepadamu”.
  • “Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”
  • “Sesungguhnya pahala orang yang mengajarkan ilmu adalah seperti pahala orang yang belajar darinya, dan ia masih memiliki kelebihan darinya. Oleh karena itu, pelajarilah ilmu dari ahlinya dan ajarkanlah kepada saudara-saudaramu sebagaimana ulama telah mengajarkannya kepadamu”.
  • “Barang siapa yang mengeluarkan fatwa tanpa ilmu yang cukup, maka ia akan dilaknat oleh malaikat rahmat dan azab serta dosa orang yang mengamalkan fatwanya akan dipikul olehnya”.
  • “Orang yang mencari ilmu dengan tujuan mendebat ulama (lain), mempermalukan orang-orang bodoh atau mencari perhatian manusia, maka bersiap-siaplah untuk menempati neraka. Kepemimpinan tidak berhak dimiliki kecuali oleh ahlinya”.
  • “Faqih yang sebenarnya adalah orang yang zahid terhadap dunia, rindu akhirat dan berpegang teguh kepada sunnah Rasulullah SAWW”.
  •  “Sesungguhnya Allah azza wa jalla menyukai orang-orang yang suka bergurau dengan orang lain dengan syarat tanpa cela-mencela”.
  • “Tiga kriteria yang penyandangnya tidak akan meninggal dunia kecuali ia telah merasakan siksanya: kezaliman, memutuskan tali silaturahmi dan bersumpah bohong, yang dengan sumpah tersebut berarti ia telah berperang melawan Allah”.
  • “Sesuatu yang paling utama di sisi Allah adalah engkau meminta segala yang dimiliki-Nya”.
  • “Demi Allah, seorang hamba tidak berdoa kepada-Nya terus menerus kecuali Ia akan mengabulkannya”.
  •  “Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan” Berdoa untuk orang lain “Doa yang paling cepat dikabulkan adalah doa seorang hamba untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya”. Mata-mata yang tidak akan menangis “Semua mata pasti akan menangis pada hari kiamat kecuali tiga mata: mata yang bangun malam di jalan Allah, mata yang menangis karena takut kepada-Nya dan mata yang tidak pernah melihat hal-hal yang diharamkan oleh Allah”. Orang yang tamak bak ulat sutra “Perumpamaan orang yang tamak bagaikan ulat sutra. Ketika sutra yang melilitnya bertambah banyak, sangat jauh kemungkinan baginya untuk bisa keluar sehingga ia akan mati kesedihan di dalam sarangnya sendiri”.
  •  Jangan berwajah dua “Hamba yang paling celaka adalah hamba yang berwajah dan bermulut dua; ia memuji saudaranya di hadapannya dan menghibahnya di belakangnya, jika saudaranya itu dianugerahi nikmat, ia iri dan jika ia ditimpa musibah, ia menghinanya”.
  • Perbanyaklah kamu mengingat mati, karena hal itu bisa membersihkan dosa dan menyebabkan kamu zuhud atau tidak cinta kepada dunia.(Rasulullah)
  • Keluarlah dari dirimu dan serahkanlah semuanya pada Allah, lalu penuhi hatimu dengan Allah. Patuhilah kepada perintahNya, dan larikanlah dirimu dari laranganNya, supaya nafsu badaniahmu tidak memasuki hatimu, setelah itu keluar, untuk membuang nafsu-nafsu badaniah dari hatimu, kamu harus berjuang dan jangan menyerah kepadanya dalam keadaan bgaimanapun juga dan dalam tempo kapanpun juga.(Syekh Abdul Qodir al-Jaelani)
  • Berteman dengan orang bodoh yang tidak mengikuti ajakan hawa nafsunya adalah lebih baik bagi kalian, daripada berteman dengan orang alim tapi selalu suka terhadap hawa nafsunya.(Ibnu Attailllah as Sakandari)
  •  Orang yang suka berkata jujur akan mendapatkan 3 hal, yaitu : KEPERCAYAN, CINTA dan RASA HORMAT (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Ketahuilah bahwa sabar, jika dipandang dalam permasalahan seseorang adalah ibarat kepala dari suatu tubuh. Jika kepalanya hilang maka keseluruhan tubuh itu akan membusuk. Sama halnya, jika kesabaran hilang, maka seluruh permasalahan akan rusak. (Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Kejahatan yang dibalas dengan kejahatan pula adalah sebuah akhlaq ular, dan kalau kebajikan dibalas dengan kejahatan itulah akhlaq buaya, lalu bila kebajikan dibalas dengan kebajkan adalah akhlaq anjing, tetapi kalau kejahatan dibalas dengan kebajikan itulah akhlaq manusia.(Nasirin)
  • Ilmu itu lebih baik daripada harta. Ilmu akan menjaga engkau dan engkau menjaga harta. Ilmu itu penghukum (hakim) sedangkan harta terhukum. Kalau harta itu akan berkurang apabila dibelanjakan, tetapi ilmu akan bertambah apabila dibelanjakan.(Sayidina Ali bin Abi Thalib)
  • Sabar memiliki dua sisi, sisi yang satu adalah sabar, sisi yang lain adalah bersyukur kepada Allah. (Ibnu Mas’ud)
  •  Takutlah kamu akan perbuatan dosa di saat sendirian, di saat inilah saksimu adalah juga hakimmu. (Ali bin Abi Thalib)
  • Orang yang paling aku sukai adalah dia yang menunjukkan kesalahanku.(Umar bin Khattab)
  • Niat adalah ukuran dalam menilai benarnya suatu perbuatan, oleh karenanya, ketika niatnya benar, maka perbuatan itu benar, dan jika niatnya buruk, maka perbuatan itu buruk. (Imam An Nawawi)
  • Aku mengamati semua sahabat, dan tidak menemukan sahabat yang lebih baik daripada menjaga lidah. Saya memikirkan tentang semua pakaian, tetapi tidak menemukan pakaian yang lebih baik daripada takwa. Aku merenungkan tentang segala jenis amal baik, namun tidak mendapatkan yang lebih baik daripada memberi nasihat baik. Aku mencari segala bentuk rezki, tapi tidak menemukan rezki yang lebih baik daripada sabar. (Umar bin Kattab)

  • Semoga kata mutiara islam terbaru 2012 ini bermanfaat bagi kita semua


Hadits-hadits Inspiratif


“Jangan memandang rendah dan remeh orang lain, Hanya karena tak lebih pintar, tak lebih kaya, tak lebih beruntung Dan tak mempunyai pangkat sepertimu. Kadangkala di mata Allah Swt, batubara yang terlihat legam. Terlihat lebih berkilau dibanding dengan permata yang mahal harganya.”
“Sesungguhnya puncak keteguhan adalah tawadhu. Salah seorang bertanya kepada Imam, Apakah tanda-tanda tawadhu itu? Beliau menjawab, Hendaknya kau senang pada majlis yang tidak memuliakanmu, memberi salam kepada orang yang kau jumpai, dan meninggalkan perdebatan sekalipun engkau di atas kebenaran”
“Jika orang dapat empat hal, ia dapat kebaikan dunia akhirat: Hati yang bersyukur, lidah yang berzikir, badan yang tabah pada cobaan, dan pasangan yang setia menjaga dirinya dan hartanya.”
“Tiga perkara dapat mengeruhkan kehidupan: penguasa zalim, tetangga yang buruk, dan perempuan pencarut. Dan tiga perkara yang tidak akan damai dunia ini tanpanya, yaitu keamanan, keadilan, dan kemakmuran.”
“Jika mulut seseorang berkata jujur, maka perilakunya akan bersih, jika niatnya baik, maka rezekinya akan ditambah, dan jika ia berbuat baik kepada keluarganya, maka umurnya akan ditambah”
“Tiga manusia tidak akan dilawan kecuali oleh orang yang hina : orang yang berilmu yang mengamalkan ilmunya, orang cerdas cendikia dan imam yang adil.”
“Setiap orang di dunia ini adalah seorang tamu, dan uangnya adalah pinjaman. Tamu itu pastilah akan pergi, cepat atau lambat, dan pinjaman itu haruslah dikembalikan”
“Sesungguhnya Allah akan menghisab hamba-hamba-Nya pada hari kiamat sesuai dengan kadar akal yang telah dianugerahkan kepada mereka di dunia.”
“Sesungguhnya Allah mencintai hamba yang banyak berdoa. Oleh karena itu, berdoalah pada waktu ashar hingga matahari terbit, karena pada waktu itu pintu-pintu langit terbuka, rezeki-rezeki dibagikan dan hajat-hajat penting dikabulkan”
“Sesungguhnya Allah mengampuni beberapa perilaku umatku, yakni  (karena) keliru, lupa dan terpaksa. (HR. Ibnu Majah)”
Persahabatan ibarat sebiji benih yang ditanam, disiram dan dijaga rapi agar mengalir melalui kekuatan akarnya. Tunas yang kian berputik subur. Membesar menumbuhkan pohon. Berkembang menyerata ranting. Merimbun hijau dedaunan yang tak terhitung. Mewangi bunga-bungaan penuh aroma keharuman. Dan menghasilkan buah ranum yang segar dan menyehatkan. Subhanallah..”
“Menghidupkan kembali agama berarti menghidupkan suatu bangsa. Hidupnya agama berarti cahaya kehidupan.(Bediuzzaman Said Nur)”
“Seseorang yang melihat kebaikan dalam berbagai hal berarti memiliki pikiran yang baik. Dan seseoran yang memiliki pikiran yang baik mendapatkan kenikmatan dari hidup.(Bediuzzaman Said Nur)”
“Barangsiapa masuk surga, ia bersenang-senang dan tidak bersedih, pakaiannya tidak usang dan kemudahannya tidak lenyap. (HR. Muslim)”
“Dosa itu segala sesuatu yang menggelisahkan perasaanmu dan yang engkau tidak suka bila dilihat orang lain. (HR. Muslim)”
“Orang yang sempurna imannya tidak akan meninggalkan suatu amalan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah sekalipun terdapat ribuan alasan untuk meninggalkannya. (Sayyid Abdullah Al-Haddad)”
“Janganlah membuatmu putus asa dalam mengulang-ulang doa, ketika Allah menunda ijabah doa itu. Dialah yang menjamin ijabah doa itu menurut pilihan-Nya padamu, bukan menurut pilihan seleramu. Kelak pada waktu yang dikehendaki-Nya, bukan menurut waktu yang engkau kehendaki. (Ibnu Atha’ilah)”
“Barangsiapa memperbaiki hubungannya dengan Allah, niscaya Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia. (Sufyan bin Uyainah)”
“Apa yang Allah pilihkan bagi hamba-Nya yang beriman adalah pilihan terbaik, meski tampak sulit, berat, atau memerlukan pengorbanan harta, kedudukan, jabatan, keluarga, anak, atau bahkan lenyapnya dunia dan seisinya. (Abdullah Azzam)”
“Barang siapa tidak dicoba dengan bencana atau kesusahan, maka tidak ada sebuah kebahagiaan pun disisi Allah.(Adh-Dhahhak)”
“Allah akan menolong seorang hamba, selama hamba itu senantiasa menolong saudaranya. (HR. Muslim)”
“Ya Allah,perbaikilah agamaku yang merupakan sandaran segala urusanku.Dan perbaikilah urusan duniaku yang merupakan tempat tinggalku,dan perbaikilah akhiratku yang merupakan tempat kembaliku..dan jadikanlah kehidupanku sebagai tambahan bagi kebaikanku dan kematianku sebagai tempat istirahat dari segala kejelekanku. (HR Muslim)”

Kalam, Kalim, kalimat dan Qoul



KALAM
Definisi Kalam menurut Istilah Ulama Nahwu adalah Sebutan untuk Lafadz yang memberi pengertian satu faedah yaitu baiknya diam. Sehingga yang berkata dan yang mendengar mengerti tanpa timbul keiskalan.

Lafadz adalah nama jenis yang mencakup Kalam, Kalim, atau Kalimat, termasuk yang Muhmal (tidak biasa dipakai) ataupun yang Musta’mal (biasa dipakai) contoh perkataan Muhmal: دَيْزٌ Daizun, tidak mempunyai arti. Contoh perkataan Musta’mal عَمْرٌو ‘Amrun, ‘Amr nama orang.
Mufid (yang memberi pengertian) untuk mengeluarkan Lafdz yang Muhmal, atau hanya satu Kalimat, atau Kalim yang tersusun dari tiga kalimat atau lebih tapi tidak memberi pengertian faedah baiknya diam, seperti Lafadz: اِنْ قَامَ زَيْدٌ Apabila Zaid berdiri.
Susunan Kalam pada dasarnya Cuma ada dua: 1. ISIM + ISIM, 2. FI’IL + ISIM. Contoh pertama: زيد قائم Zaid orang yg berdiri. Contoh kedua قام زيد Zaid telah berdiri. Sebagaimana contoh Kalam yang disebutkan oleh Mushannif pada baris baitnya, yaitu lafadz استقم ISTAQIM! Artinya: berdirilah! Pada lafadz ini terdiri dari Fiil ‘Amar dan Isim Fa’il berupa Dhomir Mustatir (kata ganti yang disimpan) FI’IL + ISIM takdirnya adalah استقم أنت ISTAQIM ANTA, artinya: berdirilah kamu! maka contoh ini memenuhi criteria untuk disebut Kalam yaitu lafadz yang memberi pengertian suatu faidah. Sepertinya Mushannif mendefinisikan kalam pada bait syairnya sebagai berikut: Kalam adalah Lafadz yang memberi pengertian suatu faidah seperti faidahnya lafadz استقم.

KALIM
Adalah nama jenis yang setiap satu bagiannya disebut kalimat, yaitu: Isim, Fi’il dan Huruf. Jika Kalimat itu menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri tanpa terikat waktu, maka Kalimat tsb dinamakan KALIMAT ISIM. Jika Kalimat itu menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri dengan menyertai waktu, maka Kalimat tsb dinamakan KALIMAT FIIL. Jika Kalimat itu tidak menunjukkan suatu arti pada dirinya sendiri, melainkan kepada yang lainnya, maka Kalimat tsb dinamakan KALIMAT HURUF. Walhasil Kalim dalam Ilmu Nahwu adalah susunan dari tiga kalimat tsb atau lebih, baik berfaidah ataupun tidak misal: إن قام زيد jika Zaid telah berdiri.

KALIMAT
Adalah lafadz yang mempunyai satu makna tunggal yang biasa dipakai. Keluar dari definisi Kalimat adalah lafadz yang tidak biasa dipakai semisal دَيْزٌ Daizun. Juga keluar dari definisi Kalimat yaitu lafadz yang biasa dipakai tapi tidak menunjukkan satu makna, semisal Kalam.

QAUL
Adalah mengumumi semua, maksudnya termasuk Qaul adalah Kalam, Kalim juga Kalimat. Ada sebagian ulama berpendapat bahwa asal mula pemakaian Qaul untuk Lafadz yang mufrad (tunggal).

Selanjutnya Mushannif menerangkan bahwa menyebut Kalimat terkadang yang dimaksudkan adalah kalam. Seperti lafadz لا إله إلا الله Orang Arab menyebut Kalimat Ikhlash atau Kalimat Tahlil.

Sebutan Kalam dan Kalim, terkadang keduanya singkron saling mencocoki satu sama lain, dan terkadang tidak. Contoh yang mencocoki keduanya: قد قام زيد Zaid benar-benar telah berdiri. contoh tersebut dinamakan Kalam karena memberi pengertian, mempunyai faidah baiknya diam. Dan juga dinamakan Kalim karena tersusun dari ketiga personil Kalimat. Contoh hanya disebut Kalim: إن قام زيد Apabila Zaid berdiri. Dan contoh hanya disebut Kalam: زيد قائم Zaid orang yang berdiri.

Referensi: Syarah Ibni ‘Aqil Li Alfiyyah Ibni Malik Page 6-7